Seringkali kita
menyaksikan di media informasi, entah cetak maupun elektronik berita-berita
penyadapan yang berhasil dilakukan pada pejabat-pejabat yang ketahuan melakukan
tindak pidana korupsi. Bahkan difilm-film pun kita sering nonton teknik-teknik
penyadapan telepon yang dilakukan oleh para penyidik ataupun intel kepada
target-target operasi mereka.
Lantas, mungkin
ada yang Ge-er.. jangan-jangan saya sekarang juga lagi disadap oleh pihak-pihak
tertentu nih.. gimana nih gimana..?
Hehe.. kalau
saja suatu saat nanti Anda akan menjadi orang penting yang segala komunikasinya
bernilai penting diketahui oleh pihak-pihak tertentu, atau Anda sekarang sudah
menjadi seperti itu, kami akan share beberapa metode penyadapan yang sering
dilakukan, dan cara antisipasi agar tidak mudah tersadap.
Paling tidak
ada beberapa teknik penyadapan yang biasa dilakukan, diantaranya :
1. Penyadapan oleh perusahaan telekomunikasi.
Aktivitas penyadapan ini hanya
dapat dilakukan oleh tim penyelidik untuk kasus tindakan pidana tertentu, yang
tuntutannya 5 tahun lebih, seumur hidup atau tuntutan mati.
Cara Antisipasi : Biasanya dengan cara melakukan komunikasi dengan sandi – sandi yang
hanya dapat dimengerti oleh keduabelah pihak yang berkomunikasi
2. Penyadapan Telepon Rumah Analog.
Cara yang paling mudah yaitu
menggunakan spliter, alat sederhana yang biasa dipakai untuk memparalel telepon
rumah. Kabel cabang spliter yang dipasang pada telepon target, disambungkan
penyadap ke tape recorder, komputer ataupun perangkat sejenis untuk merekam
pembicaraan. Perekaman dilakukan menggunakan sensor saat memulainya.
Cara Antisipasi : Jika dirumah anda tidak ada telepon paralel, pesawat telepon mulai dari
boks saluran telepon sampai ke pesawat, telepon hanya akan ada sebuah kabel dengan
dua kawat tembaga yang dilapisi plastik yang berbeda warna satu sama lain
didalamnya. Satu kawat tembaga tempat mengalirnya sinyal ke dalam dan satu lagi
untuk membawa sinyal keluar. Jika ada lebih dari dua kawat tembaga pada jalur
telepon ini putuskan saja.
3. Penyadapan Telepon Rumah Digital.
Penyadapan
biasanya mempergunakan alat kecil yang disebut bug. Bug mengirimkan data
menggunakan frekuensi radio ke receiver penyadap. Bug memiliki dua kaki yang
dipasang pada gagang telepon
Cara Antisipasinya : Sedikit rumit karena harus mempergunakan peralatan sinyal detektor untuk mengetahui keberadaan bug ini.
Cara Antisipasinya : Sedikit rumit karena harus mempergunakan peralatan sinyal detektor untuk mengetahui keberadaan bug ini.
4. Software Pengintai.
Aktivitas ini dilakukan dengan
cara menanamkan aplikasi penyadap pada handphone target. Cara kerjanya saat ada
kegiatan menelpon ataupun terima telepon, software akan otomatis Auto Forward
kepenyadap. Teknologi ini dapat dipergunakan terhadap call dan sms.
Cara Antisipasi : Memeriksa handphone kita apakah telah terinstal software seperti
Flexispy ataupun call – sms interceptor. Cara yang kedua untuk lebih amannya
lagi yaitu memasang software enskripsi pada handphone kita. Jika software
handphone kita menggunakan Symbian OS, Windows Mobile atau yang mendukung Java
telah tersedia seperti CellCrypt, Fortess SMS dan SMS007
5. Handphone Pengintai.
Menggunakan perangkat khusus yang
telah dimodifikasi pada handphone target. Handphone yang telah dimodifikasi ini
biasanya dihadiahkan oleh penyadap ke target. Pihak penyadap dapat melakukan
panggilan secara diam-diam kehandphone target, tanpa terlihat tanda apapun pada
layar handphone. Penyadap dapat mendengarkan pembicaraan dan suara yang terjadi
disekeliling target. Kegiatan ini hanya dapat dilakukan oleh nomor telpon
penyadap.
Cara Antisipasi : Curigai hadiah handphone dari seseorang yang telah terlepas segel
resminya. Gunakan lampu mainan gantung yang dapat menyala saat ada aktifitas telepon.
Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi penyadapan
itu mengikuti mode komunikasi yang berkembang dari masa ke masa. Pada mulanya
penyadapan merupakan aktivitas penting yang dilakukan pada masa perang, bahkan
merupakan salah satu faktor penentu kemenangan saat perang.
Umumnya di medan perang, media
komunikasi yang membutuhkan pengamanan adalah radio komunikasi. Mode komunikasi
yang digunakan radio komunikasi yang menggunakan frekuensi radio yang terbuka
untuk umum membuat penyadapan lebih mudah dilakukan karena gelombang suara
merambat ke mana-mana. Penyadapan juga dapat dilakukan di jalur komunikasi
telefon tetap (fixed line). Relatif mudah dilakukan karena cukup dengan
melakukan tapping atau melekatkan kabel untuk menangkap sinyal suara yang dirambatkan
pada kabel telepon.
Dengan telepon seluler yang
memungkinkan mobilitas tinggi, teknologi penyadapan pun merambah ke dunia
seluler, yaitu dengan memanfaatkan rambatan sinyal telepon seluler di udara. Di
dunia telepon seluler, lazim dikenal celluler telephone interception (CTI).
Sistem intersepsi digital pada telepon seluler ditemukan dan dipatenkan oleh
Peter Suprunov di AS.
Anti penyadapan
Pengembangan teknologi penyadapan
dan antipenyadapan juga dilakukan di Indonesia. Pengembangan teknologi
pengamanan komunikasi yang meliputi komunikasi melalui telepon tetap, telepon
bergerak, dan radio komunikasi sangat penting di kembangkan karena adanya
kemungkinan penyadapan yang dilakukan oleh pihak asing, baik di dalam maupun di
luar negeri, baik untuk kepentingan pejabat pemerintahan maupun aparat
pertahanan dan keamanan untuk itu dukungan teknologi dalam negeri diperlukan
untuk menjaga kedaulatan informasi di kalangan pengambil kebijakan pemerintah.
Pengamanan dilakukan pada percakapan suara dan pesan singkat pada telepon genggam (SMS). Untuk itu diterapkan prinsip mengubah suara analog menjadi digital, kemudian diberi proses tambahan untuk pengamanan (disandikan) yang hanya dapat dibuka (didekripsi) oleh algoritma yang sama. Dengan demikian, meski di tengah jalan disadap sekalipun, namun isi percakapannya tidak dapat didengar.
Enkriptor suara itu dikembangkan untuk mengamankan percakapan yang dilakukan di radio komunikasi. Dengan mengacu pada prinsip ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mengembangkan sistem pengaman komunikasi radio yang dapat mengamankan percakapan di berbagai media secara universal sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada peralatan dan media komunikasi.
Pengamanan dilakukan pada percakapan suara dan pesan singkat pada telepon genggam (SMS). Untuk itu diterapkan prinsip mengubah suara analog menjadi digital, kemudian diberi proses tambahan untuk pengamanan (disandikan) yang hanya dapat dibuka (didekripsi) oleh algoritma yang sama. Dengan demikian, meski di tengah jalan disadap sekalipun, namun isi percakapannya tidak dapat didengar.
Enkriptor suara itu dikembangkan untuk mengamankan percakapan yang dilakukan di radio komunikasi. Dengan mengacu pada prinsip ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mengembangkan sistem pengaman komunikasi radio yang dapat mengamankan percakapan di berbagai media secara universal sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada peralatan dan media komunikasi.
Demikian pula terhadap pesan
singkat berupa teks berbasis data digital. Untuk melindungi penyadapan, maka
data digital dari pesan singkat selanjutnya diberi tambahan proses berupa
algoritma enkripsi sebelum pesan tersebut dikirimkan, yang kemudian dibuka
(didekripsi) di sisi penerima untuk dapat dibaca isi pesan tersebut.
Pengembangan modul antisadap ini sulit dilakukan di Indonesia karena teknologi
seluler berkembang begitu pesat dan menganut banyak sistem, antara lain GSM dan
CDMA.
[]
[]
No comments:
Post a Comment
kalau suka, komentarnya dong disini.. :)