Hosting Murah Hosting Murah Hosting Murah Hosting Murah

Saturday, November 12, 2011

Daerah wisata harus dikunjungi di pulau Lombok

Daerah wisata harus dikunjungi di pulau Lombok


Pernah dengar keindahan alam dan panorama wisata yang eksotis di Pulau Lombok???
Anda mau jalan-jalan ke Pulau Lombok namun belum pernah kesana dan mengetahui tujuan-tujuan yang ingin dikunjungi di Lombok?  Bila Anda belum mempunyai tujuan yang pasti, menurut teman yang tinggal di kota Mataram, dengan punya waktu 2 (dua) hari bisa mengunjungi seluruh daerah pariwisata di Lombok, tentunya minus mendaki gunung Rinjani atau menginap di pulau Gili Trawangan.

Di bawah ini akan saya sampaikan beberapa daerah yang layak dikunjungi (walaupun saya juga belum sempat mengunjungi semuanya), sesuai brosur pariwisata yang saya peroleh dari hotel yang ada di Lombok :
1.       Suranadi. 
Di sini ada hotel lengkap dengan kolam renang air hangat dan lapangan tennis. Juga ada pura Hindu tertua, berlokasi 17 km jika naik kendaraan dari kota Mataram.
2.       Lingsar.
Pura dengan ikan keramat di dalam kolam, lokasi 9 km dengan naik kendaraan dari kota Mataram.

Friday, November 11, 2011

Pariwisata Ke Bali (Tourism to Bali)

Pariwisata Ke BALI



Siapa orang Indonesia yang tidak kenal dengan Pulau BALI..? Pulau yang penuh akan tempat-tempat wisata kelas dunia, yang menyajikan eksotisme keindahan alam Indonesia tersebut..

Yah… Bali memiliki keanekaragaman daya tarik wisata yang mengagumkan. Tidak heran jika pulau yang indah ini sanggup menarik jutaan wisatawan baik asing maupun domestik setiap tahunnya. Hampir semua media internasional yang berhubungan dengan pariwisata dunia menempatkan Bali pada tempat teratas tujuan wisata tropis yang paling diminati.
Bali juga terkenal dengan daya tarik tradisi dan budayanya. Banyak wisatawan datang untuk mengunjungi berbagai pura dan menyaksikan tari-tarian yang masing-masing memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri.
Namun, sebagai surga wisata tropis yang lengkap dengan pegunungan, lembah, ngarai, tanah pertanian, pantai, bahkan sampai panorama yang cantik didasar laut, Bali juga menawarkan banyak hal lain yang tidak kalah menarik. Bangunan pura, adat istiadat serta kebiasaan masyarakat Bali yang sangat kental dengan budayanya menjadikan Bali selalu hidup untuk Pariwisata Nasional Indonesia.

Thursday, November 10, 2011

KELINCI SAKTI

KELINCI SAKTI


Se-ekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai, Tiba tiba datang se-ekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci itu berkata: "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."
Sang Rubah jantan merasa tertantang,"dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.
Sang Kelinci kembali bersantai, Sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci berkata : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang." Sang serigala merasa tertantang, "dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?"
Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.
        Sang kelinci kembali bersantai, Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir, Tiba tiba datang se-ekor beruang besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci berkata : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang." Sang Beruang merasa tertantang, "dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.
Pohon kelapa melambai lambai, Lembayung senja sudah  tiba, habis sudah waktu bersantai, Sang Kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai "Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan !!"
Keluarlah se-ekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata "Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang Dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang."

Winner selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara Looser selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.

Sumber :  arsip info-suka

Kisah Penjinak Bom Waktu dan Bom Ranjau


Kisah Penjinak Bom Waktu
dan Bom Ranjau



Ada sebuah kisah menarik mengenai dua orang veteran perang. Keduanya adalah mantan tentara spesial  yang terlatih kemampuan khusus. Yang satu mantan penjinak bom waktu, dan yang seseorang lagi mantan penjinak bom ranjau. Di kehidupan dipasca perang, keduanya memiliki kebiasaan yang berbeda dari orang tua kebanyakan lainnya. Mereka terlihat masih bersemangat beraktivitas, masih rajin berkeliling membantu sekitarnya, seolah hidup mereka masih terasa muda, penuh energi dan warna.
Sering.. diwaktu subuh buta, pak Ali sang mantan penjinak bom waktu sudah bangun lebih dahulu dibandingkan anak muda lainnya. Ia berangkat ke mushola kompleknya dan dengan merdunya mengumandangkan azan penanda waktu sholat telah tiba. Ia juga dikenal sebagai orang yang tak pernah lelah beraktivitas. Pagi setelah subuh, ia selalu membersihkan halaman rumah, bahkan membersihkan lingkungan sekitar kompleknya. Sekitar jam Sembilan pagi ,setelah membaca buku-buku agama, ia mulai membuat tulisan-tulisan islami dari ilmu-ilmu yang ia dapat. Kemudian setelah berzuhur, seperti biasa ia mengisi ceramah di masjid. Dan setelah ashar, ia kembali berkeliling dikompleknya dengan membagikan fotocopy-an dari tulisan yang ia buat pagi hari.
Tak berhenti sampai disitu, setelah magrib, pak Ali dengan ikhlas mengajar mengaji anak-anak di mushola kompleknya. Dan sering terbangun melakukan shalat tahajud di tengah malam. Dengan seabrek aktivitasnya itu,ia hanya beristirahat sebentar sekali..
Hal tersebut membuat takjub warga sekeliling yang menyaksikannya begitu luar biasa pak Ali memanfaatkan waktu, padahal usianya kini sudah sedemikian renta..
Begitu pula keseharian Pak Husin, seorang mantan penjinak bom ranjau yang sering dibicarakan warga karena kedermawanannya dan kebaikan perilakunya.
Semua orang tahu, dimana pak Husin berada pasti akan ada sebuah contoh teladan yang akan disaksikan. Dimana saat berjalan di tengah keramaian, pak Husin yang sudah ‘kepala enam’ itu sering memberhentikan perjalananya demi menolong anak-anak SD yang ingin menyebrang jalan. Kadang ia suka mensedekahkan duitnya kepada anak-anak loper Koran atau pengemis  yang kurus kering. Kadang ia suka menyapu taman sendirian padahal itu bukan tugasnya, dan paling sering pak Husin kalau berjalan kaki selalu membawa kantongan besar untuk menampung sampah yang ia pungut sepanjang perjalanannya..
Anak cucunya yang sering ikut berkeliling bersama pak Husin sampai malu karena mereka kadang tidak memiliki kepedulian seperti yang dilakukan pak Husin. Mereka bingung apa gerangan yang membuat kakeknya tersebut tak pernah lelah dan bosan bersikap ekstra baik seperti itu.
Rahasia tersebut terkuak setelah pak Ali dan pak Husin bercerita tentang masa lalunya.
Pak Ali bercerita tentang saat-saat mengharukan yang pernah ia alami. Pak ali pernah menyaksikan rekannya sesama penjinak bom tewas akibat ledakan bom yang belum sempat dijinakan. Saat itu pak Ali bertugas ditempat yang jauh dari lokasi bom, namun ia berkomunikasi dengan temannya tersebut, membantu untuk memikirkan cara agar bom waktu dapat dijinakkan.
Karena waktu yang begitu singkat teman pak Ali akhirnya tewas diledakan tersebut, sebelum berhasil memotong kebel penghenti waktu -yang padahal sudah berhasil diketahui dengan pengecekkan, namun sayang terlambat hanya satu detik..
Kemudian sejak saat itulah pak Ali sangat menyadari betapa berartinya ‘satu detik’ bagi dirinya. Betapa ternyata dalam tempo satu detik semuanya bisa terjadi. Hanya dalam satu detik terlambat, sebuah kesempatan bisa kita sia-siakan, bahkan hanya dengan satu detik yang tak bisa kembali lagi, nyawa seseorang bisa melayang.
Dan itulah yang selalu mendorong pak Ali agar memanfaatkan waktu hidupnya sebaik mungkin. Memanfaatkan detik-detik yang dilaluinya dengan usaha semaksimal mungkin beramal dan berkarya. Sehingga kisah duka dan kekecewaannya yang dulu pernah dirasakan akibat ‘terlambat satu detik’ tak lagi ia temukan disisa-sisa umurnya..
Begitu pula kisah dibalik sikap pak Husin yang begitu tulus membantu sesama..
Pak husin memiliki kisah tak jauh berbeda dari kisah pak Ali. Sebuah tragedi duka pernah terukir dalam riwayat tugasnya dimedan perang lampau,-menjinakkan bom-bom yang ditanam musuh dijalur jalan tank-tank tentara. Ia menyaksikan adik laki-lakinya yang sedang bertugas  tewas dengan menggenaskan akibat terinjak bom yang tidak terlihat tertutup tanah. Tubuh adiknya berhamburan tercerai berai, hingga pak Husinpun terkena sedikit serpihan ledakan saat itu.
Telak, duka dan pilu berkecamuk dalam perasaan pak Husin sepanjang hayatnya saat mengingat gambaran naas tersebut. Dan itulah yang membuahkan sikap pak Husin untuk terus terjaga pada setiap langkah kakinya dalam bingkai perbuatan baik. Kenangan pilu itulah yang mengkristalkan pada pikiran pak Husin bahwa setiap langkah kaki kita adalah lebih dari sebuah langkah biasa. Namun langkah, juga tindakan dari pilihan yang kita ambil untuk ‘melakukan langkah atau tidak’.
Makanya, pelajaran dari ‘salah langkah dimedan ranjau’ merupakan pelajaran berharga bagi hidup pak Husin. Dan pelajaran berharga itulah yang terus memacu pak Husin untuk memanfaatkan langkah kakinya dengan penuh perbuatan amal terbaik yang bisa ia persembahkan. Dan hal yang wajar kalau pak Husin di setiap perjalannya selalu membawa plastik buat mengumpukan sampah, selalu membawa duit untuk disedekahkan, selalu rela berbelok untuk membantu sesama. Karena -sekali lagi-, langkah kaki bagi pak Husin adalah kesempatan untuk sekaligus berkarya (beramal).
Yah, pemanfaatan detik  ala pak Ali. Juga pemanfaatan langkah ala pak Husin, patut kita teladani. Apalagi disaat usia kita yang terhitung masih muda sekarang ini.. semoga 86.400 detik yang diberikan Allah setiap hari, dan kesehatan betis untuk terus melangkah dapat kita syukuri dengan arti yang sesungguhnya..  amin.

Sumber : sumbangan tulisan dari Akbar Laksana

Cara Bijak Memarahi Anak

Cara Bijak Memarahi Anak



                Sebagaimana senyuman yang damai, kadang kita harus memarahi anak. Ini bukan berarti kita meninggalkan kelembutan, sebab memarahi dan sikap lemah-lembut bukanlah dua hal yang bertentangan. Lemah-lembut merupakan kualitas sikap, sebagai sifat dari apa yang kita lakukan. Sedangkan memarahi -bukan marah-merupakan tindakan. Orang bisa saja bersikap kasar, meskipun dia sedang bermesraan dengan istrinya.
Persoalan kemudian, kita acapkali tidak bisa meredakan emosi pada saat menghadapi perilaku anak yang menjengkelkan. Kita menegur anak bukan karena ingin meluruskan kesalahan, tetapi karena ingin meluapkan amarah dan kejengkelan. Tidak mudah memang, tetapi kita perlu terus-menerus belajar meredakan emosi saat menghadapi anak, utamanya saat menghadapi perilaku mereka yang membuat kita ingin berteriak dan membelalak. Jika tidak, teguran kita akan tidak efektif. Bahkan, bukan tidak mungkin mereka justru semakin menunjukkan "kenakalannya".
Sekali lagi, betapa pun sulit dan masih sering gagal, kita perlu berusaha untuk menenangkan emosi saat menghadapi anak sebelum kita menegur mereka, sebelum kita memarahi mereka. Selebihnya, ada beberapa catatan yang bisa kita perhatikan: Ajarkan Kepada Mereka Konsekuensi, Bukan Ancaman
Anak-anak belajar dari kita. Mereka suka mengancam karena kita sering menghadapi mereka dengan gaya mengancam. Mereka melihat bahwa dengan cara mengancam, apa yang diinginkannya dapat tercapai. Dari kita, mereka juga belajar meluapkan kemarahannya untuk menunjukkan "keakuannya".
Saya tidak memungkiri, banyak pengaruh luar yang bisa mengubah perilaku anak. Teman-teman sebaya, khususnya yang sangat akrab dengan anak, bisa mempengaruhi anak. Ia meniru temannya dari cara bicara, bertindak, mengekspresikan kemarahan, sampai dengan kata-kata yang diucapkan. Kadang anak memahami apa yang dikatakan, tetapi terkadang anak tidak tahu apa maksudnya. Ia hanya menirukan apa yang didengar.
Perbincangan kita kali ini bukanlah tentang peniruan. Karena itu marilah kita kembali berbincang bersama bagaimana ancaman kepada anak, acapkali tidak menghasilkan perubahan yang baik. Ancaman tidak banyak bermanfaat untuk menghentikan kenakalan anak atau perilaku yang membuat kita sewot. Sebaliknya, ancaman justru membuat anak belajar berontak dan menentang. Salah satu sebabnya, anak merasa orangtua tidak menyayangi ketika kita meneriakkan ancaman di telinga mereka. Selain itu, kita sering lupa menunjukkan apa yang seharusnya dikerjakan anak manakala kita asyik melontarkan ancaman.
Lalu apa yang perlu kita lakukan? Pertama, Adalah buruk memarahi tanpa memberikan penjelasan. Sekali waktu kita perlu duduk bersama dalam suasana yang mesra dengan anak untuk berbicara tentang aturan-aturan.
Kedua, kita bisa membuat komitmen bersama dengan anak untuk mematuhi aturan. Misalnya, mintalah kepada anak agar tenang ketika ada tamu. Kalau ada yang perlu disampaikan, atau anak menginginkan sesuatu, hendaknya menyampaikan kepada orangtua dengan baik-baik dan bersabar bila belum bisa memenuhinya.
Bersama dengan komitmen ini kita bisa membicarakan dengan anak konsekuensi apa yang bisa diterima bila anak mengamuk di saat ada tamu. Sekali lagi, konsekuensi ini disampaikan dengan nada yang akrab. Bukan ancaman. Bila anak melakukan hal-hal negatif yang sangat mengganggu, orangtua bisa mengingatkan kembali kepada anak dan lagi-lagi tidak dengan nada mengancam.
Di sinilah letak beratnya. Kita acapkali mudah kehilangan kendali. Kita mudah membelalak saat marah, tetapi lupa untuk konsisten.

"Ibu / Bapak Sudah Bilang Berkali-kali."

Perilaku yang menjengkelkan memang lebih mudah diingat, lebih membekas dan cenderung menggerakkan kita untuk segera bertindak. Sebaliknya perilaku positif cenderung kurang bisa mendorong kita untuk memberi komentar, kecuali jika perilaku tersebut benar-benar sangat mengesankan. Konsumen yang kecewa pada suatu produk, akan segera menggerutu ke sana kemari, meski kekecewaan itu sebenarnya tidak seberapa. Tetapi konsumen yang puas cenderung akan diam saja, kecuali jika kepuasan itu sangat menakjubkan. Orangtua dan anak juga demikian. Orangtua mudah ingat perilaku negatif anak, sementara anak mungkin tidak bisa melupakan tindakan orangtua yang menyakitkan hatinya.
Salah satu kebiasaan umum orangtua yang menyakitkan hati anak sehingga bisa melemahkan citra dirinya adalah ungkapan, "Ibu / Bapak sudah berkali-kali bilang, tapi kamu tidak mau mendengarkan."
Ungkapan ini memang efektif untuk membuat anak diam menunduk. Tetapi ia diam karena harga dirinya jatuh, bukan karena menyadari kesalahan. Jika ini sering terjadi, anak akan memiliki citra diri yang buruk. Dampak selanjutnya, konsep diri dan harga diri (self esteem) anak akan lemah. Anak melihat belajar memandang dirinya secara negatif, sehingga lupa dengan berbagai kebaikan dan keunggulan yang ia miliki. Sebaliknya orangtua juga demikian, semakin sering berkata seperti itu kepada anak, kita akan semakin mudah bereaksi secara impulsif. Kita semakin percaya pada anggapan sendiri bahwa anak-anak kita memang bandel, menjengkelkan dan susah dinasehati.
Tidak mudah memang, tetapi kebiasaan memarahi anak dengan ungkapan "Bapak kan sudah bilang berkali-kali" atau yang sejenis dengan itu, harus kita kikis secara sadar dari sekarang. Kita perlu menguatkan tekad untuk berkata yang lebih positif, betapa pun hampir setiap komentar kita masih buruk.

Jangan Cela Dirinya, Cukup Perilakunya Saja
Suatu saat, kira-kira jam setengah dua dini hari seorang anak saya bangun dari tidurnya. Ia kemudian beranjak dan mengajak adiknya yang masih bayi bercanda, padahal adiknya baru saja tertidur. Sebagaimana ibunya, saya juga sempat emosi. Hampir-hampir saya tidak dapat mengendalikan emosi, tetapi saya segera tersadar bahwa yang dilakukan oleh anak saya merupakan cerminan dari dari rasa sayangnya kepada adik. Nah, apa yang terjadi jika saya mencela anak saya? Apalagi kalau saya memelototi dan menghardiknya keras-keras, iktikad baik itu bisa berubah menjadi kemarahan sehingga anak justru mengembangkan permusuhan kepada adiknya. Ia bisa belajar membenci adiknya.
Apa yang saya ceritakan hanyalah sekedar contoh. Tidak jarang anak menampakkan perilaku "negatif", padahal ia tidak bermaksud demikian. Suatu ketika, pulang dari play-group anak saya berkata, "Bapak kurang ajar." Setelah saya tanya maksudnya, ternyata dia tidak mengerti makna kurang ajar. Ia mengatakan, "Kurang ajar itu ya main-main, sembunyi-sembunyian."
Kita sangat mudah keliru menangkap maksud anak. Kita gampang terjebak dengan apa yang kita lihat. Karenanya kita perlu belajar untuk lebih terkendali dalam menilai anak. Jangan sampai terjadi anak punya maksud baik, tetapi justru kita cela dirinya sehingga justru mematikan inisiatif-insiatif positifnya. Bahkan andaikan ia memang melakukan tindakan yang negatif, dan ia tahu tindakannya kurang baik, yang kita perlukan adalah menunjukkan bahwa ia seharusnya bertindak positif. Kita luruskan perilakunya. Bukan mencela dirinya. Sibuk mencela anak membuat kita lupa untuk bertanya, "Kenapa anak saya berbuat demikian?" Di samping itu, celaan pada diri -dan bukan pada tindakan-bisa melemahkan citra diri, harga diri dan percaya diri anak. Pada gilirannya, anak memiliki motivasi yang rapuh.
Sebagian kita merasa tidak merasa mencela anak, padahal ucapan kita menyudutkan anak. Misalnya, "Kamu kenapa tidak mau mendengar nasehat bapak? Heh? Kamu selalu saja ngeyel."
Pada ucapan ini, fokus kemarahan kita adalah anak sebagaimana kita tunjukkan dengan kata kamu. Bukan tindakannya yang salah.

Jangan Katakan "Jangan"
Barangkali tidak ada kata yang lebih sering diucapkan oleh orangtua pada anak melebihi kata "jangan". Kita menggunakan kata jangan begitu melihat anak melakukan tindakan yang kurang kita sukai. Kita juga menggunakan kata jangan, bahkan di saat kita mengharap anak melakukan yang lain. Padahal kata jangan tidak membuat mudah mengerti apa yang seharusnya dilakukan. Akibatnya, anak sulit memenuhi harapan orangtua, sementara orangtua bisa semakin jengkel karena merasa nasehatnya tidak didengar anak. Orangtua merasa anaknya suka ngeyel (kepala batu, orang Bugis bilang).
Lalu, apakah kita tidak boleh memberi larangan? Saya tidak dapat membayangkan betapa hancurnya sebuah dunia tanpa ada larangan sama sekali. Begitu pun keluarga. jangan katakan jangan pada saat ia sedang melakukan kesalahan. Tunjukkanlah apa yang seharusnya dilakukan. Atau bersabarlah sampai ia menyelesaikan maksudnya, Kalau kita tidak mau anak bermain pasir di teras, katakanlah, "Nak, main pasirnya di teras saja, ya?" Singkat, padat, jelas dan positif. Bukan, "Ayo, jangan main pasir di teras. Saya pukul kamu nanti."
Kapan sebaiknya kita sampaikan larangan? Saat terbaik adalah ketika anak sedang akrab dengan orangtua. Dalam suasana netral, larangan yang kita berikan pada anak akan lebih efektif. Anak lebih mudah memahami. Mereka bisa menerimanya sebagai aturan. Bukan menganggapnya sebagai serangan kepada dirinya.
               

Sumber : arsip info-suka

TIPS BISNIS ALA MAHASISWA

TIPS BISNIS ALA MAHASISWA



Seorang teman pernah menanyakan, gimana sih caranya supaya kita bisa hidup hemat. Terus saya jawab dengan singkat dan sederhana. Untuk belajar hidup hemat, sebelumnya kita harus belajar nyari duit dulu, belajar kerja, belajar bisnis! Lha iya kan, seseorang biasanya baru bisa menghargai duit bila dia mengerti betapa susahnya mencari duit itu.

”Jadi maksudnya kita mesti kerja gitu? Wah, bisa kacau dong kuliahnya?” Hehehe,

tenang dulu sobat. Jangan keburu mikir kalo kerja sambil kuliah itu sebagai sesuatu yang berat atau rada-rada gimanaa gitu... Makanya untuk rubrik tips kali ini saya bakal coba bagi-bagi tips gimana cara asyik dan sukses nyari duit tapi kuliah juga gak kalah suksesnya.

1. Pokoknya coba aja!
Yoi sobat, sekali lagi gak ada salahnya belajar nyari duit sambil kuliah. Biar kata kamu itu anak orang kaya, tetep gak ada salahnya. Pokoknya asyik aja kalo kita dapat duit dari hasil jerih payah sendiri, gak seperti selama ini yang cuma menadah pada ortu. Wah, gak bisa dijelasin deh gimana nikmatnya ketika megang duit hasil keringat kita, walaupun itu cuma sedikit. Makanya, coba aja! Apalagi kalo kamu tergolong dari keluarga gak mampu atau pas-pasan. Hitung-hitung meringankan beban ortu.

Wednesday, November 9, 2011

Cara Menjaga Keamanan Facebook

Cara Menjaga Keamanan Facebook


Bagaimana cara agar facebook aman dari hacker? Semoga ulasan berikut ini bisa sedikit banyak membagi informasi mengenai cara mengamankan akun facebook kita..
Untuk bisa selalu aman, dalam menggunakan layanan Internet yang membutuhkan username dan password, usahakan tidak menggunakannya di komputer publik yang kita tak yakin keamanannya ataupun kemampuan teknis pengelolanya. Komputer publik tersebut bisa semisal komputer di lab komputer, warnet, dan komputer yang penggunanya tidak hanya Anda sendiri.

Sering Nyasar Mengunjungi Situs???

Sering Nyasar Mengunjungi Situs???



Sering kali saat kita ingin mengunjungi sebuah situs, eh..ternyata malah menyasar ke situs lain. Kenapa?
Ada beberapa kemungkinan hal tersebut bisa terjadi. Pertama, bisa jadi karena typo (salah mengetik) ataupun karena alamat situsnya tidak ditemukan (karena memang tidak ada/ diblokir/difilter atau karena masalah teknis routing server).

Kedua, bisa juga karena browser yang digunakan sudah terlalu banyak terinstal macam macam plugin, yang bisa jadi salah satu pluginnya adalah memang bertujuan untuk membelokkan tujuan situs yang awalnya akan dicari.

Jika ini penyebabnya, maka solusinya adalah dengan menggunkan browser lain yang masih bersih (belum dipasang plugin apapun), atau melakukan install ulang browser yang digunakan tersebut.
Gitu aja deh sederhananya.. J

Tuesday, November 8, 2011

Berdialog dengan satu detik

Berdialog dengan satu detik


Pada suatu hari aku duduk dan menghadapkan hati ini kehadirat Allah sambil menyesali rentangan usia yang telah ku lalui, ku panggil satu detik dari hidupku, aku katakan kepadanya :

Aku : Aku harap agar engkau mau kembali kepadaku, supaya aku dapat menggunakanmu untuk berbuat kebajikan.

Detik : Sesungguhnya tidak ada waktu yang sudi berkompromi untuk berhenti.

Aku : Wahai detik.....Aku memohon, kembalilah kepadaku agar aku dapat memanfaatkanmu dan mengisi kekuranganku pada dirimu.

Detik : Bagaimana aku dapat kembali padamu, padahal aku telah tertutup oleh perbuatan-perbuatanmu..?

Aku : Coba lakukanlah hal yang mustahil itu dan kembalilah kepadaku!, betapa banyak detik-detik selainmu yang juga ku sia-siakan?

Pengantar INFO-SUKA

Assalamu’alaikum wrwb

“tak peduli seberapa banyak gelar yang kita dapatkan, tak peduli seberapa tinggi pendidikan yang kita capai.. seandainya sela hidup kita tak pernah menghasilkan sebuah karya, maka kita akan mudah dilupakan oleh masyarakat dan sejarah…”

Akhirnya blog ini selesai juga dirakit dengan segenap kemampuan bloging yang terbatas bagi seorang blogger pemula. Harapannya blog ini bisa sesuai dengan nama yang diberikan, yaitu (http://www.info-suka.blogspot.com)yang bisa memberikan beragam informasi bagi pengunjung , sehingga para pengunjung blog ini akan merasa senang (suka), dan menganggap blog ini benar-benar bermanfaat.

Blog ini akan dipenuhi dengan posting menarik dari berbagai informasi, mengenai info Indonesia, teknologi, hal-hal unik, pariwisata,tokoh besar dunia,kesehatan,motivasi,serba-serbi, produk,dan masih banyak lainnya.

Semoga pengunjung bisa turut merasakan manfaat yang besar dari blog info-suka ini , dan bisa saling berbagi informasi untuk memenuhi dahaga keingintahuan kita terhadap berbagai pengetahuan.

Salam hangat,

Admin Info-Suka
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...