Mengenal Teknologi Layar Sentuh
Pada tahun 1971, pertama kali
“Touch Sensor” ini dikembangkan oleh Doktor Sam Hurst (pendiri Elographics)
sekaligus sebagai seorang instruktur di University of Kentucky. Sensor ini
disebut “Elograph,” dan telah dipatenkan oleh University of Kentucky Research
Foundation. “Elograph” ini tidak transparan seperti touchscreens modern, namun
demikian elograph telah
Touch Sensor
Touchscreens akhirnya menjadi hal
yang biasa dalam kehidupan sehari hari. Perusahaan menggunakan layar sentuh
untuk sistem kios dalam pengaturan penjualan ritel dan pariwisata, pusat
penjualan, ATM, dan PDA, di mana stylus kadang-kadang digunakan untuk
memanipulasi GUI dan untuk memasukkan data. Popularitas ponsel pintar, PDA,
game konsol portabel dan berbagai jenis peralataninformasitelah mendorong permintaan dan
penerimaan touchscreens.
HP150 (1983)
HP-150 dari tahun 1983 telah
menjadi salah satu komputer paling awal di dunia touchscreen komersial.
Sesungguhnya tidak memiliki touchscreen dalam artian sempit, melainkan ia
memiliki tabung CRT Sony 9″ yang dikelilingi oleh pemancar dan penerima infra merah, yang
mendeteksi posisi setiap obyek non-transparan di layar.
Awalnya touchscreens yang semula
hanya bisa merasakan satu titik kontak pada satu waktu, dan hanya memiliki
sedikit kemampuan untuk merasakan seberapa keras seseorang menyentuh. Kini
telah mulai berubah dengan komersialisasi
dengan teknologi multi-touch.
PC tablet yang digagas oleh apel
komputer dan diikuti oleh merek-merek terkenal dunia lainnya telah menjadikan
touchscreen multi-touch menjadi interface utama dengan berbagai kemampuan yang
disediakannya.
Jenis Jenis Touchscreen
1. Resistive Screen
Sistem resistif layarnya dilapisi
oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif
terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif
adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan
lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik.
Kedua lapisan ini dipisahkan oleh
sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan ini pasti terpisah
satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga
mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.
Ketika terjadi sentuhan kedua
lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena
adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan
pada arus listrik referensi tersebut.
Efek dari gangguan ini pada
lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai
reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini
kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi diolah
secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan
posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi diintegrasikan
dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.
Layar dengan teknologi ini
memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan
tampak kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah terhadap
sentuhan benda-benda yang agak tajam.
Teknologi ini tidak akan
terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air,
namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari
tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok
digunakan untukkeperluan di dalam dunia industri
seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.
Contoh HP yg menggunakan layar resistif adalah Samsung Star, Sony Erricson W950.
Contoh HP yg menggunakan layar resistif adalah Samsung Star, Sony Erricson W950.
2. Capacitive Screen
Sistem kapasitif memiliki sebuah
lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus
yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini
dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapatmeneruskan arus listrik secara
kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.
Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.
Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.
Ketika jari tangan Anda menyentuh
permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada
arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian
ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke
sebuah controller. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini menggunakan posisi
dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika
hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi
dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan
diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Capasitive touchscreen baru dapat
bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan
kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari.
Tampilan layarnya memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk
digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya
di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dsb.
Contoh HP yg menggunakan layar kapasitif adalah Samsung Corby Touchscreen, iPhone.
Contoh HP yg menggunakan layar kapasitif adalah Samsung Corby Touchscreen, iPhone.
3. Surface Acoustic Wave System
Teknologi touchscreen ini
memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan
layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan
penerima sinyal ultrasonik.Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor
yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada
area layar monitor.
Kedua tranduser ini dipasang
dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel
touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh
sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak
lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.
Perubahan gelombang ultrasonik
yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk
pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi
sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih
lanjut.Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai
posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini
dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang
ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat
touchscreen yang dapat Anda gunakan.
Teknologi ini tidak menggunakan
bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar
touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih
jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen.
Tanpa adanya lapisan sensor juga
membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak
akan ada lapisan yang dapat rusak ketika di sentuh, ketika terkena air, minyak,
debu, dan banyak lagi.
Kelemahannya kinerja dari
touchscreen ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan
benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang
menempel di atasnya maka touchsreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan.
Touchscreen jenis ini cocok
digunakan pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk
menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam dan saat presentasi dalam
ruangan.
No comments:
Post a Comment
kalau suka, komentarnya dong disini.. :)